Farmer Field Day (FFD) 2017

Farmer Field Day (FFD) Demplot Bawang Merah dan Bawang Daun Tahun 2017 dilaksanakan di Balai Desa Mlandi, Kecamatan Garung, Rabu, 29 November 2018. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Demplot Bawang Merah dan Bawang Daun yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Tantangan dalam pembangunan pertanian secara umum adalah adanya kenyataan bahwa pertanian didominasi oleh skala usaha kecil, lahan sempit, modal terbatas, pendidikan rendah, sehingga produktivitas uasah tani yang dihaslikan masih rendah karena belum sepenuhnya mampu menerapkan teknologi spesifik lokasi, efisiensi dan belum mampu meningkatkan produksi yang pada akhirnya tingkat pendapatan masyarakat tani masih rendah. Di samping itu juga masih rendahnya posisi tawar menawar petani terhadap produksi yang dihasilkan.

Keberhasilan pembangunan suatu daerah ditentukan oleh keberhasilan daerah tersebut menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Salah satu upaya transfer ilmu dan teknologi kepada petani adalah dengan pembuatan demplot.

Dalam upaya meningkatakan peran sektor pertanian khususnya bidang hortikultura (sayuran), Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo menginisiasi berbagai program / kegiatan yang menitikberatkan pada penyediaan benih bermutu.

Permasalahan yang seringkali terjadi pada benih bawang merah dari umbi adalah: jumlahnya terbatas, produktivitas rendah, harga bibit dari umbi mahal dan kebutuhan bibit banyak. Varietas yang diujicobakan dalam demplot bawang merah kali ini adalah: Tuk-tuk, Lokananta dan batu Hijau.

Alternatif sumber benih bawang merah adalah dari biji botani / TSS (True Shallot Seed). Keunggulan TSS adalah tanaman tegak, produktivitas meningkat, bebas penyakit dan virus, volume benih dan biaya produksi rendah, tidak memerlukan gudang penyimpanan dan transportasi khusus.

Varietas yang diujicobakan dalam demplot bawang merah kali ini adalah : Tuk-tuk, Lokananta dan Batu Hijau.

Adapun kendala produksi TSS adalah:

  • Pembungaan rendah (akibat kondisi lingkungan / tempat dan iklim tidak mendukung)
  • Pembentukan biji rendah (viabilitas serbuk sari rendah, penyerbukan terbatas)

Sistem produksi benih/biji botani (TSS) merupakan terobosan teknologi untuk meningkatkan daya saing komoditas dan pendapatan petani.

Keberhasilan sistem produksi benih/biji botani (TSS) di lapangan sangat dipengaruhi varietas, visionlogi umbi bibit, ketepatan budidaya, iklim setempat dan kemampuan SDM yang handal.