Pengawasan Sumber Daya Perikanan di Wilayah Sungai, Danau, Waduk, Rawa dan Genangan Air Lainnya

Menindaklanjuti Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo melalui bidang Perikanan melakukan penyerahan papan larangan illegal fishing ke Pokmaswas Bogowonto, kelurahan Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. Papan larangan ini untuk mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan penangkapan ikan di area sungai, danau,waduk ,rawa menggunakan setrum, racun,bahan peledak dan alat lainnya yang dapat membahayakan kelestarian sumber daya ikan dan lingkungannya

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonosobo ke – 196 di Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonosobo ke – 196 di Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo pada tanggal 24 Juli 2021 ini, dilaksanakan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo dengan syahdu. Acara di Dinas Paperkan dimulai dengan mengikuti  Sabda Pangarsa Praja yang disiarkan di Official Wonosobo Web TV. Setelah itu, dilaksanakan pemotongan tumpeng oleh Kepala Dinas Paperkan.  Kemudian disusul dengan mengikuti Upacara Pengetan Ambal Warsa Kabupaten Wonosobo Kaping 196 yang ditayangkan secara live di Official Wonosobo Web TV sampai selesai.

Bantuan Beras oleh Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo Kepada Masyarakat yang Menjalani Isolasi Mandir di Selomerto

Simbolis penyerahan bantuan beras oleh Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kab. Wonosobo kepada masyarakat Kelurahan Selomerto yang menjalani isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19. Penyerahan bantuan dilaksanakan di kantor Kelurahan Selomerto pada hari Rabu tanggal 28 Juli 2021 disaksikan oleh Camat Selomerto dan Pemerintah Kelurahan Selomerto. Bantuan beras sejumlah 330 kg berasal dari Cadangan Pangan Kabupaten Wonosobo diperuntukkan bagi 33 KK di wilayah Kelurahan Selomerto (Bid. KP).

Rapat Koordinasi Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Kabupaten Wonosobo TA. 2021

Dalam rangka peningkatan koordinasi dan percepatan pelaksanaan kegiatan P2L TA. 2021, Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo pada hari Kamis tanggal 17 Juni 2021 menyelenggarakan Rapat Koordinasi yang ke tiga.
Rapat yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 tersebut diikuti oleh 40 orang, yang terdiri dari petugas pendamping (PPL), Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan serta sebagian Ketua Kelompok penerima manfaat.
Seperti disampaikan Kepala Bidang Ketahanan Pangan, tahun 2021 Kabupaten Wonosobo mendapatkan 28 unit P2L dari APBN Dekonsentrasi Dishanpan Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan tersebut dibedakan menjadi : P2L reguler sejumlah 6 unit (2 unit tahap penumbuhan dan 4 unit tahap pengembangan) serta 22 unit P2L aspirasi tahap penumbuhan.
Bantuan pemerintah diberikan dalam bentuk uang langsung ke rekening Kelompok, masing-masing sejumlah Rp.50.000.000,- untuk P2L Penumbuhan dan Rp. 15.000.000,- untuk P2L Pengembangan. Adapun pemanfaatan bantuan tersebut adalah untuk pembuatan rumah bibit, pembuatan demplot, pembuatan pertanaman anggota dan pengelolaan panen/ pasca panen dan pemasaran.
Kinerja yang dicapai sampai dengan minggu II bulan Juni 2021 adalah : 18 kelompok masuk pada tahap pelaksanaan kegiatan (pembuatan rumah bibit dan demplot), 9 kelompok pada tahap pemberkasan dan pencairan anggaran, serta 1 kelompok baru pada tahap verifikasi.
Menurut Kasi Konsumsi dan Keamanan Pangan, kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan akses pangan keluarga yang berorientasi B2SA serta untuk menambah pendapatan keluarga tersebut harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan melibatkan semua anggota kelompok agar berhasil dengan baik dan manfaatnya bisa segera dirasakan. Terlebih pada masa pandemi Covid-19 ini kegiatan P2L menjadi sangat strategis, disamping dapat membantu penyediaan pangan yg sehat bagi keluarga juga diharapkan dapat mengurangi pengeluaran harian serta memberikan tambahan penghasilan bagi ibu-ibu rumah tangga.
Pada akhir pertemuan, dilakukan penjelasan dan simulasi laporan E-monev P2L oleh Admin Kabupaten. Melalui E- monev yang diinput setiap munggu IV setiap bulan tersebut, semua pihak bisa memantau perkembangan kegiatan di setiap kelompok penerima manfaat. Sehingga semua kelompok penerima manfaat, petugas pendamping dan admin kabupaten diharapkan dapat menjalin koordinasi yang baik agar E-monev P2L Wonosobo dapat dicukupi tepat waktu dan tepat mutu. (bid. KP Wsb)

BUPATI WONOSOBO MELAKUKAN PENANAMAN PERDANA TALAS BENENG

Dalam rangka pelaksanaan  Kegiatan Pengentasan Daerah Rentan Rawan Pangan/ Pertanian Keluarga (PDRP/ PK) Kabupaten Wonosobo Tahun 2021, Bupati Wonosobo, H. Afif Nurhidayat S.Ag. melakukan tanam perdana                   Talas Beneng di Kelompok Tani Budidaya Tani Desa Gadingsukuh Kecamatan Kepil pada hari Rabu                            tanggal 28 April 2021. Pada acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan                                Provinsi Jawa Tengah, Ir. Agus Wariyanto, SIP, MM dan dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr. Drs. Nasfirman Yul NZ, MM.

Dalam laporannya, Plt. Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo yang diwakili oleh Cuk Siswanto selaku  Kepala Bidang Ketahanan Pangan  menyebutkan bahwa pada tahun 2021 Wonosobo mendapatkan 2 (dua) lokasi kegiatan PDRP/ PK dari APBN Dekonsentrasi Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah yaitu di Kelompok Tani Budidaya Tani Desa Gadingsukuh Kecamatan Kepil dan Kelompok Tani Gumelar Desa Gumelar Kecamatan Wadaslintang. Masing-masing kelompok mendapatkan Bantuan Pemerintah langsung ke rekening kelompok senilai Rp. 150.000.000,-.  Disampaikan pula bahwa sesuai dengan ketentuan dari pusat, bantuan tersebut digunakan untuk budidaya minimal 2 (dua) komoditas pertanian, antara lain : tanaman pangan semusim, atau hortikultura semusim, atau budidaya ternak kecil, atau unggas atau perikanan darat yang melibatkan keluarga petani.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah menegaskan bahwa kegiatan Pertanian Keluarga mempunyai tujuan untuk meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan dan pemanfaatan pangan keluarga yang sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang; mengentaskan daerah rentan rawan pangan; menguatkan daerah tahan pangan dan meningkatkan pendapatan keluarga petani, sehingga dalam pelaksanaannya harus  ada inovasi-inovasi serta butuh dukungan semua pihak terutama dari Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo. Disampaikan pula bahwa Talas Beneng merupakan salah satu komoditas tanaman pangan dengan prospek bagus.  Budidaya Talas Beneng sangat mudah, produktivitasnya tinggi, sumber karbohidrat alternatif yang dapat diolah menjadi berbagai produk pangan serta permintaan pasar cukup tinggi baik dalam maupun luar negeri. Pihaknya juga mengapresiasi pengembangan Talas Beneng di Wonosobo yang dilaksanakan dengan sistem kemitraan usaha, dalam hal ini adalah dengan KUB Berkah Karya Pabelan Kabupaten Semarang.

Dalam sambutan pengarahannya, Bupati Wonosobo berharap agar kegiatan Pengentasan Daerah Rentan Rawan Pangan yang diamanatkan kepada kelompok tani dan masyarakat pedesaan baik di Gadingsukuh Kepil maupun         di Gumelar Wadaslintang dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh agar hasilnya dapat segera dilihat dan dirasakan terutama dalam mendukung upaya peningkatan ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan di Wonosobo, mengingat sampai saat ini kemiskinan Wonosobo masih menduduki peringkat bawah                                  di Jawa Tengah. Kegiatan diakhiri dengan peninjauan lokasi ternak Domba, Perikanan Lele dan Ternak Kelinci.

RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS) PEMBANGUNAN PERTANIAN TAHUN 2021

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/1/2021). Rakernas dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Kepala BKPM, Mitra Kementerian Pertanian, dan jajaran Kementerian Pertanian. Rakernas juga diikuti oleh Gubernur, Bupati/Walikota, Dinas Pertanian seluruh Indonesia, Eselon 1 lingkup Kementerian Pertanian, serta UK/UPT dari masing-masing Eselon 1, dengan jumlah peserta sebanyak 1300 orang, baik secara virtual maupun offline. Kepala Balitkabi, Dr. Ir. Titik Sundari, M.P., hadir pada Rakernas tersebut secara daring dari Auditorium Utama Ir. Sadikin Sumintawikarta, Kampus Pertanian Cimanggu, Bogor.

Dalam arahannya,

Presiden RI Joko Widodo menekankan, dalam kondisi pandemi Covid-19, sektor pertanian menempati posisi yang semakin sentral. “Kita tahu, WHO memperingatkan potensi terjadinya krisis pangan akibat pembatasan mobilitas warga dan bahkan distribusi barang antar negara. Hati-hati mengenai ini,” tekan Presiden. Penanganan pangan jangan main-main, dan harus ditangani secara serius, khususnya yang berkaitan dengan impor komoditas pertanian seperti kedelai, jagung, gula, bawang putih, dan beras. Segera carikan dan pecahkan jalan keluarnya, segera diselesaikan. Komoditas lain yang masih impor, juga segera diselesaikan.

Juga dipesankan oleh Presiden, bahwa saat ini sudah tidak bisa lagi kita membangun dalam skala ekonomi yang kecil-kecil, namun perlu mendorong pembangunan model Food Estate (Lumbung Pangan). Paling tidak tahun ini di Sumatera Utara dan di Kalimantan Tengah sedang tahap proses penyelesaian. Food Estate akan menjadi contoh bagi semua propinsi. Kita mau evaluasi problemnya apa, masalah lapangannya apa, teknologi yang kurang apa, dan juga cara-cara yang konvensional di Food Estate, karena ini akan menjadi contoh bagi semua provinsi, pesan Presiden lebih lanjut.

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo, dalam laporannya menyampaikan, pertemuan kali ini dalam rangka membahas program kerja pembangunan pertanian Tahun 2021. Dengan arah pembangunan pertanian tahun 2021 adalah pertanian maju, mandiri, dan modern. Sehingga, Rakernas ini adalah memperkuat peran sektor pertanian dalam menopang pertumbuhan ekonomi di tengah Covid-19.

Arah kebijakan ini, menjadi pedoman untuk bertindak cerdas, tepat dan tepat untuk mecapai kinerja yang lebih maju sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo. Di antaranya, yakni mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dengan kemandirian nasional dan lokal, memanfaatkan kekinian teknologi atau modernisasi, mekanisasi dan korporasi dari hulu sampai hilir. Pembangunan Kementerian Pertanian, bertujuan untuk meningkatkan produktivitas beserta program pendukung terkait peningkatan produktivitas, dan diversifikasi pangan. “Setiap provinsi harus ada pangan lokal seperti pisang, sagu, dan sorgun,” kata Mentan.

Pembukaan Rakernas Pembangunan Pertanian 2021 dapat dilihat pada video di bawah ini :

LAUNCHING KARTU TANI KABUPATEN WONOSOBO

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan Pemerintah Daerah melangsungkan launching Kartu Tani. Kartu Tani merupakan sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi melalui e-wallet. Launching Kartu Tani yang digelar pada Rabu (5/8/2020) di Aula Kecamatan Kejajar tersebut, dihadiri sejumlah pejabat terkait di lingkup Pemkab, distributor pupuk wilayah Wonosobo, Pimpinan BRI Cabang Wonosobo, Camat beserta Forkompimcam Kejajar, Ketua Paguyuban Kades Kalur Wonosobo, perwakilan Kelompok Petani Lahan (KPL) serta perwakilan Gapoktan se-Wonosobo. Peluncuran Kartu Tani Kabupaten Wonosobo dilaksanakan oleh Bupati Wonosobo. Dalam sambutannya, Bupati Wonosobo berharap para petani merasakan kemudahan dan kemanfaatan dari penyaluran pupuk bersubsidi yang lebih tepat sasaran. “Kartu Tani ini selain memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi juga mendorong tertib administrasi di tingkat kios agar penyalurannya diakui oleh auditor serta terjamin transparansi dan akuntabilitasnya”. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan, Sumaedi juga meminta para petani agar memanfaatkan Kartu Tani tersebut sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka. “Bagi para petani yang belum memiliki kartu tani, atau kartu yang lama sudah tidak berfungsi, maka penebusan pupuk bersubsidi wajib menyertakan surat Rekomendasi yang diterbitkan oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) wilayah setempat”.

Ayo Ikut Berpartisipasi!!!

Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah nomor 965/1964 tanggal 24 Juli 2020 tentang Survey Kepuasan Masyarakat, Persepsi Kualitas Pelayanan dan Persepsi Korupsi Pelayanan Publik Propinsi Jawa Tengah, Pemerintah Peopinsi  Jawa Tengah akan melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat, Persepsi Kualitas Pelayanan dan Persepsi Korupsi Pelayanan Publik Propinsi Jawa Tengah. Survey dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara daring / online melalui tautan https://bit.ly/SKM_IPKP_IPP kepada seluruh lapisan masyarakat yang pernah mendapatkan pelayanan publik dari Pemerintah Jawa Tengah. Survey akan dilaksanakan selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 30 Juli – 31 Agustus 2020. Hasil survey akan diinformasikan secara terbuka dan akan bermanfaat bagi Perangkat Daerah/Unit Pelayanan Publik yang telah melaksanakan survey dan gambaran oyektif bagi yang belum melaksanakan.