Rapat Koordinasi Antisipasi Hama dan Penyakit Tanaman

Kementerian Pertanian gelar Rapat Koordinasi Antisipasi Hama dan Penyakit Tanaman serta Dampak Perubahan Iklim. Hadir pada kegiatan ini Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, jajaran Eselon I Kementan, para kepala dinas provinsi/kabupaten dan para Brigade Hama , Penyakit dan Kekeringan.

Pada kesempatan ini, Amran menegaskan luas tanaman yang diserang oleh hama jauh di bawah ambang batas toleransi. Pasalnya fakta yang terjadi, luas lahan sawah yang terserang hama hanya 64 ribu ha atau 0,42 persen dari total lahan sawah nasional.

Jambore Peternakan Nasional Digelar di Cibubur


Setelah sukses dengan kontes kambing dan domba Agustus tahun lalu di Istana Bogor, akhir pekan ini Kantor Staf Presiden, Kementerian Pertanian serta Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) menggelar ‘Jambore Peternakan Nasional 2017’ di Bumi Perkemahan dan Taman Wisata Cibubur, Jum’at-Minggu, 22-24 September 2017.
“Jambore Peternakan merupakan wadah konsolidasi antar pelaku usaha peternakan dalam mendukung program pembangunan peternakan dan kesehatan hewan,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita.
Jambore yang akan diikuti 1.200 peternak dan pelaku usaha ini mengangkat tema ‘Masyarakat Sehat dan Cerdas dengan Protein Hewani’ dan ‘Bangga Menjadi Peternak Indonesia’.
Acara puncak pada Minggu, 24 September 2017 akan dihadiri Presiden Joko Widodo, yang sekaligus melakukan temu wicara dengan para peternak dan pelaku usaha peternakan. Kontes Ternak Domba dan Kambing, serta Seni Ketangkasan Domba Garut akan langsung memperebutkan Piala Presiden. Selain itu juga akan diselenggarakan eksibisi ternak oleh peternak sapi, ayam lokal, itik, dan kelinci serta penghargaan ‘Anugerah Bakti Peternakan’.
“Kami berharap peternak agar melakukan pembenahan manajemen budidaya dan perbaikan teknis lainnya untuk menjadikan Indonesia sebagai sumber protein hewani. Selain itu juga kita dorong peternak-peternak kita untuk membentuk korporasi peternak supaya skala usahanya ekonomis,” tegas Ketut Diarmita.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengungkapkan keinginannya agar jambore ternak bisa rutin digelar tiap tahun sehingga menjadi kalender rutin agenda wisata di Jakarta dan sekitarnya. “Dalam acara ini, Presiden Jokowi juga ingin lebih dekat bertemu dengan masyarakat, khususnya kalangan peternak domba dan kambing,” urainya.
Puncak kegiatan juga akan diisi dengan kegiatan makan bersama 100 ekor kambing guling yang diharapkan dapat menjadi rekor baru Museum Rekor Indonesia (MURI). “Para peternak sangat antusias mempersiapkan diri mengikuti acara ini dan bersilaturahim kembali dengan Presiden Jokowi,” kata Ketua Umum HPDKI Yudi Guntara Noor.
Rangkaian Kegiatan Jambore Peternakan Nasional 2017
Kontes Ternak Domba dan Kambing, Seni Ketangkasan Domba Garut (23 September 2017).
Eksibisi ternak oleh peternak sapi, ayam lokal, itik, dan kelinci (24 September 2017).
Penghargaan Anugerah Bakti Peternakan dan Temu Wicara (24 September 2017).
Ekspo dan Pameran Peternakan menghadirkan industri pengolahan hasil peternakan, industri obat hewan, industri pakan, industri kerajinan hasil peternakan, perbankan, asuransi; serta Festival kuliner (22 – 24 September 2017).
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Silaturahmi Nasional Peternak (Silatnas) Kambing Domba dengan Menteri Pertanian (22 – 23 September 2017);
Pemecahan rekor MURI makan bersama 100 ekor kambing guling (24 September 2017).
Dalam acara Jambore Peternakan Nasional 2017 ini akan diserahkan Piala Presiden dan penghargaan Anugerah Bakti Peternakan. Piala Presiden diberikan oleh Presiden RI kepada pemenang kontes Domba Garut (24 pemenang), Kambing Kaligesing (48 pemenang) dan seni ketangkasan Domba Garut (18 pemenang). Selain itu juga akan diberikan Anugerah Bakti Peternakan Tahun 2017 dalam bentuk tropi/piagam, dari Menteri Pertanian sebagai penghargaan kepada kelompok peternak (10 kelompok), Unit Pengolahan Hasil (UPH) peternakan (3 UPH), dan inseminator yang berprestasi (15 orang).

I Ketut Diarmita mengungkapkan, pada acara tersebut Menteri Pertanian juga akan memberikan apresiasi kepada daerah yang bebas penyakit hewan tertentu yaitu: (1) penyakit Septicaemia epizootica/ Haemorrhagic septicaemia untuk sapi kepada Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Nusa Lembongan Kabupaten Klungkung Provinsi Bali; (2) Rabies untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selain itu juga akan diberikan apresiasi kepada daerah wilayah sumber bibit : (1) Kabupaten Rembang sebagai wilayah sumber bibit sapi Peranakan Ongole (PO); dan (2) Kabupaten Buleleng sebagai wilayah sumber bibit Sapi Bali.

Lebih lanjut disampaikan, pemberian penghargaan dari pemerintah kepada para pelaku usaha bidang peternakan ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi dan memberikan apresiasi. I Ketut Diarmita mengatakan, urusan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan dalam kerangka mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan daya saing ekspor merupakan tanggung jawab bersama. “Untuk itu diperlukan kertelibatan, sinergisme peran, dan kewenangan semua pihak dalam menjalankan roda pembangunan. Pelaksanaan program pembangunan pun sudah tidak bisa lagi dilakukan secara parsial”, ungkapnya.

“Mari kita terus perjuangkan nasib peternak-peternak kita agar berkembang usahanya dan sejahtera”, kata I Ketut Diarmita. “Saya juga berharap kepada para peternak agar melakukan pembenahan manajemen budidaya dan perbaikan teknis lainnya untuk menjadikan Indonesia sebagai sumber protein hewani. Selain itu juga kita dorong peternak-peternak kita untuk membentuk korporasi peternak supaya skala usahanya ekonomis”, ujar I Ketut Diarmita. Dengan bertambahnya usaha peternakan berskala komersil, kita berharap mimpi Indonesia pada tahun 2045 menjadi lumbung pangan Asia dapat tercapai”, ujar I Ketut Diarmita.

Siaran Pers Pertama

Sementara itu Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) untuk Indonesia Mark Smulders yang hadir sebagai narasumber mengatakan,”Generasi muda amat dibutuhkan dalam membangun pertanian, sebab semakin sedikit kaum muda yang tinggal di desa, maka semakin sedikit yang menggeluti sektor pertanian, untuk menarik minat mereka, diperlukan akses lahan dan modal”. Menurutnya kebijakan pemerintah saat ini dengan melibatkan generasi muda melalui program-program berkelanjutan agar terus dilanjutkan, selain untuk memperkaya pengetahuan, juga skill. Kata Smulders.

Pertanian Modern Untuk Generasi Milenia

Pontianak (19/10) – Ditahun pertama pemerintahan Jokowi, fokus disektor pertanian adalah pertumbuhan produksi, saat ini pertumbuhan sudah dicapai, maka ditahun ketiga adalah pemerataan pertumbuhan yang menjangkau hingga di perbatasan. Tujuannya selain untuk pemenuhan konsumsi setempat, juga memiliki peluang ekspor yang terbuka lebar kenegara tetangga.

Peluang ini agar dapat dimanfaatkan kaum muda untuk menekuni sektor agribisnis, kata Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi di seminar Hari Pangan Sedunia ke 37 tahun 2017 yang berlangsung di Mercure Hotel, Pontianak (18/10)

Sementara itu Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) untuk Indonesia Mark Smulders yang hadir sebagai narasumber mengatakan,”Generasi muda amat dibutuhkan dalam membangun pertanian, sebab semakin sedikit kaum muda yang tinggal di desa, maka semakin sedikit yang menggeluti sektor pertanian, untuk menarik minat mereka, diperlukan akses lahan dan modal”. Menurutnya kebijakan pemerintah saat ini dengan melibatkan generasi muda melalui program-program berkelanjutan agar terus dilanjutkan, selain untuk memperkaya pengetahuan, juga skill. Kata Smulders.

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Radian mencontohkan keterlibatan generasi muda di Amerika disektor pertanian patut dicontoh oleh generasi muda di Indonesia, hanya 5 % dari populasi penduduk yang bergerak disektor pertanian tetapi mampu berperan sebagai produsen untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia. Hal ini mampu berjalan karena modernisasi alat dan mesin pertanian. “ Kebijakan mekanisasi alat dan mesin pertanian oleh pemerintah untuk peningkatan produksi saat ini sudah tepat”. Kata Radian.Sumber : Departemen Pertanian RI

Ayo Dukung dan Sukseskan Jambore Peternakan Nasional 2017

Ayo Dukung dan Sukseskan Jambore Peternakan Nasional 2017

Posted by Kementerian Pertanian Republik Indonesia on Sunday, September 17, 2017