KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) DI KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2018

Harga komoditas pangan yang selalu berfluktuasi dapat merugikan petani, pelaku distribusi dan konsumen baik secara ekonomi maupun kesejahteraan. Kenaikan harga pangan yang tidak menentu, tidak hanya akan menimbulkan keresahan sosial, tetapi juga akan mempengaruhi pengendalian inflasi. Harga komoditas pangan yang selalu berfluktuasi dapat merugikan petani, pelaku distribusi dan konsumen baik secara ekonomi maupun kesejahteraan. Kenaikan harga pangan yang tidak menentu, tidak hanya akan menimbulkan keresahan sosial, tetapi juga akan mempengaruhi pengendalian inflasi.

Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut dilaksanakan kegiatan Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan, dengan mengembangkan Lembaga Usaha Pangan Masyarakat, dengan memberdayakan Gapoktan agar mampu mengembangkan unit usaha distribusi atau pemasaran. Kegiatan tersebut sebagai upaya perlindungan dan pemberdayaan petani, kelompok tani, dan atau gapoktan serta pendekatan aksesbilitas pangan. Kegiatan PUPM secara tidak langsung berperan dalam mengatasi anjloknya harga pada masa panen raya dan tingginya harga pada saat paceklik dan menjadi instrumen yang dibuat Pemerintah untuk menahan gejolak harga dalam situasi tertentu, merupakan mekanisme yang berkelanjutan baik pada saat situasi suplai melimpah dan kurang atau sebagai stabilisator, dalam menjaga pasokan pangan pemerintah bersama masyarakat.

LUPM Subur Jaya Desa Wonokerto Kec, Leksono melaksanakan Launching Kegiatan PUPM dan Toko Tani Indonesia (TTI) sebagai mitra kerja LUPM dalam penyaluran pasokan ke masyarakat.

Di tahun 2017, 3 (tiga) LU PM Tahap Pengembangan telah memperoleh dana bantuan Pemerintah untuk pengelolaan pasokan Cabe Merah yaitu LUPM Karya Tani, Argo Laras dan Podo Rukun. Di tahun 2018  ini 4 (empat) Gapoktan Tahap Penumbuhan  yaitu LUPM Subur Jaya, Bumi Makmur, Permata dan Makmur Abadi memperoleh dana bantuan pemerintah untuk pengelolaan pasokan beras.