Kementan Proritaskan Program Perbenihan Hortikultura dan Perkebunan pada 2018

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) akan memprioritaskan program perbenihan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2018. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan pemerintah siap menganggarkan dana sebesar Rp2,1 triliun khusus untuk perbenihan hortikultura dan perkebunan.

“Program itu kita fokuskan pada komoditas strategis yang berorientasi ekspor seperti lada, pala, cengkeh. Maluku itu daerah rempah-rempah, itulah alasan kenapa Belanda datang. Sekarang kita angkat kembali, gali potensi itu,” ujar Amran di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa (30/5).

Anggaran sebesar Rp2,1 triliun tersebut nantinya akan dialokasikan untuk memproduksi benih-benih unggul dan diberikan secara gratis kepada petani.

Tercatat, produksi lada pada 2016 mencapai 82.167 ton, naik dari tahun sebelumnya yakni 81.501 ton. Adapun, produksi cengkeh dan pala masing-masing sebesar 139.522 ton dan 29.713 ton, menurun dari tahun sebelumnya 139.641 ton dan 33.711 ton.

Ia mengaku optimis program tersebut akan berhasil mengangkat komoditas strategis orientasi ekspor karena dalam dua tahun pertama. Pemerintah juga berhasil mengangkat produksi tanaman pangan seperti padi dan jagung sebagaimana telah direncanakan.

“Dua tahun lalu, kita fokus pada tanaman pangan, padi dan jagung, kini sudah capai target, tidak impor,” tutur Amran.

Selain fokus pada produksi rempah-rempah, Kementerian Pertanian juga akan memberikan prioritas kepada komoditas bawang putih.

Pada 2015, dengan luas tanam 2.000 hektare (ha), produksi bawang putih sebesar 20.295 ton, meningkat dari tahun sebelumnya 16.893 ton. Kendati ada kenaikan, jumlah tersebut masih sangat jauh dari kebutuhan yang mencapai 500 ribu ton per tahun.

“Rencana kita mungkin 5 sampai 10 tahun ke depan bisa swasembada bawang putih. Tetapi, kalau kami mendapatkan tambahan anggaran pada tahun ini, 2019 sudah bisa swasembada,” terangnya.

Amran menyebutkan pihaknya telah menyampaikan usulan untuk diberikan tambahan alokasi khusus sebesar Rp1 triliun untuk produksi bawang putih.

“Itu buat benih karena benihnya mahal. Kita berdoa saja, ini baru usul. Kita ikut saja tetapi makin cepat makin bagus,” ucapnya.

Amran menargetkan, pada 2019, luas tanam bawang putih akan mencapai 60.000 ha yang tersebar di beberapa titik seperti Temanggung, Jawa Tengah; Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat; Enrekang, Sulawesi Selatan; dan Solok, Sumatra Barat.

Tercatat, Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2017 Kementan sebesar Rp23,91 triliun. Adapun, untuk periode 2018, ditargetkan sebesar Rp22,65 triliun. (OL-6)