Diklatsar PPL Angkatan X Tahun 2018, Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo

Dalam upaya menyiapkan tenaga Fungsional Penyuluh Pertanian yang kompeten dan profesional,  Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, menyelenggarakan Pelatihan Dasar Fungsional Angkatan X bagi Penyuluh Pertanian pada tahun 2018, selama 21 (dua puluh satu) hari yang dilaksanakan pada 25 April sampai 15 Mei 2018 di Aula Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, Jl. Soekarno Hatta no. 3 Wonosobo. Kegiatan ini diikuti oleh 28 orang PPL dari 5 Kabupaten, yaitu Kabupaten Wonosobo (23 orang), Kabupaten Temanggung (2 orang) serta Kabupaten Tegal, Purbalingga dan Banjarnegara masing masing 1 orang.

Peserta pelatihan adalah Penyuluh Pertanian PNS atau CPNS pengangkatan dari THL-TBPP. Berpendidikan Sarjana (S1) atau Diploma (D4) bidang pertanian untuk Calon Penyuluh Pertanian Ahli, dan SMK atau DIII bidang pertanian untuk Calon Penyuluh Pertanian Terampil. Calon Penyuluh Pertanian Ahli berjumah 16 orang, sedangkan Calon Penyuluh Pertanian Terampil sebanyak 12 orang. Semua biaya penyelenggaraan pelatihan ditanggung oleh BBPP Batu.

Tujuan Diklatsar PPL Angkatan X Tahun 2018, adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap serta profesionalisme Penyuluh Pertanian. Sedangkan manfaatnya adalah peserta sebagai penyuluh pertanian, mampu :

  1. Melaksanakan Analisis potensi Wilayah dengan Baik;
  2. Menyusun programa Penyuluhan Pertanian sesuai dengan Permentan 25 tahun 2009;
  3. Memilih Metode dan Penyuluh Pertanian yang Tepat;
  4. Mengembangkan Kelembagaan Petani di Wilayah Binaannya;
  5. Melaksanaan Evaluasi Penyuluhan Pertanian;
  6. Mengembangkan Profesinya Sebagai Fungsional Penyuluh Pertanian.

Materi pembelajaran yang diberikan antara lain :

  1. Kebijakan Pembangunan Pertanian;
  2. Kebijakan dan Strategi Penyuluhan Pertanian;
  3. Dasar-dasar Penyuluh Pertanian;
  4. Pertumbuhan dan Pengembangan Kelompok Tani dan Kelembagaan Ekonomi Petani;
  5. Pengemasan Data dan Informasi Berbasis Internet;
  6. Ketenagaan Penyuluhan Pertanian;
  7. Penilaian Angka Kredit jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian;
  8. Dasar-dasar Kewirausahaan;
  9. Penyusunan Rencana Implementasi.

Fasilitator Pelatihan terdiri dari personel :  Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu; Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosobo serta Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo.

KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) DI KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2018

Harga komoditas pangan yang selalu berfluktuasi dapat merugikan petani, pelaku distribusi dan konsumen baik secara ekonomi maupun kesejahteraan. Kenaikan harga pangan yang tidak menentu, tidak hanya akan menimbulkan keresahan sosial, tetapi juga akan mempengaruhi pengendalian inflasi. Harga komoditas pangan yang selalu berfluktuasi dapat merugikan petani, pelaku distribusi dan konsumen baik secara ekonomi maupun kesejahteraan. Kenaikan harga pangan yang tidak menentu, tidak hanya akan menimbulkan keresahan sosial, tetapi juga akan mempengaruhi pengendalian inflasi.

Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut dilaksanakan kegiatan Pengembangan sistem distribusi dan stabilitas harga pangan, dengan mengembangkan Lembaga Usaha Pangan Masyarakat, dengan memberdayakan Gapoktan agar mampu mengembangkan unit usaha distribusi atau pemasaran. Kegiatan tersebut sebagai upaya perlindungan dan pemberdayaan petani, kelompok tani, dan atau gapoktan serta pendekatan aksesbilitas pangan. Kegiatan PUPM secara tidak langsung berperan dalam mengatasi anjloknya harga pada masa panen raya dan tingginya harga pada saat paceklik dan menjadi instrumen yang dibuat Pemerintah untuk menahan gejolak harga dalam situasi tertentu, merupakan mekanisme yang berkelanjutan baik pada saat situasi suplai melimpah dan kurang atau sebagai stabilisator, dalam menjaga pasokan pangan pemerintah bersama masyarakat.

LUPM Subur Jaya Desa Wonokerto Kec, Leksono melaksanakan Launching Kegiatan PUPM dan Toko Tani Indonesia (TTI) sebagai mitra kerja LUPM dalam penyaluran pasokan ke masyarakat.

Di tahun 2017, 3 (tiga) LU PM Tahap Pengembangan telah memperoleh dana bantuan Pemerintah untuk pengelolaan pasokan Cabe Merah yaitu LUPM Karya Tani, Argo Laras dan Podo Rukun. Di tahun 2018  ini 4 (empat) Gapoktan Tahap Penumbuhan  yaitu LUPM Subur Jaya, Bumi Makmur, Permata dan Makmur Abadi memperoleh dana bantuan pemerintah untuk pengelolaan pasokan beras.

PELATIHAN TEKNIS TEMATIK BAWANG PUTIH BAGIAN BARAT TAHUN 2018 DI KABUPATEN WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH

Kabupaten Wonosobo memiliki potensi alam untuk mengembangkan sayuran dataran tinggi, diantaranya bawang putih. Komoditas ini memiliki nilai ekonomis yang dapat mengangkat kesejahteraan petani dan keluarganya.

Pada tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Wonosobo merencanakan pengembangan kawasan bawang putih yang difasilitasi melalui APBN – TP Provinsi Jawa Tengah seluas 50 hektar, yang pengembangannya tersebar di 19 desa dan 6 kecamatan.

Pada tanggal 10 – 14 April 2018 Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Wonosobo bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, melaksanakan “Pelatihan Teknis Tematik Bawang Putih Bagian Barat” di Krishna Resto Garden, Jalan Kyai Mansyur Nomor 100 Wonosobo.

Jumlah peserta pelatihan ini sejumlah 30 orang petani yang merupakan calon petani pelaksana kegiatan pengembangan kawasan bawang putih di Kabupaten Wonosobo. Diharapkan setelah para peserta dapat mengikuti pelatihan guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta minat para petani agar dapat menerapkan GAP (Good Agricultural Practices) Bawang Putih.

Pada acara pembukaan kegiatan, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo ( Ir. Abdul Munir, M.Si. ) mengharapka, agar para petani bawang putih di Wonosobo dapat mengembangkan produksinya dengan kualitas yang baik. Hal ini dapat diwujudkan dengan menerapkan penggunaan bahan organik pada usahataninya dan mengurangi bahan kimia. Dengan demikian produk bawang putih dapat diproduksi dengan kualitas yang baik, aman dan sehat bagi konsumen, serta biaya produksinya lebih ringan.

Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas juga mengajak para peserta untuk siap menjadi penangkar benih bawang putih, sehingga pasokan benih berkualitas dapat disediakan di dalam wilayah Kabupaten Wonosobo.

Semoga dengan kelancaran penyelenggaraan kegiatan pelatihan teknis tematik ini, manfaatnya dapat dirasakan dalam proses pembangunan pertanian secara keseluruhan.

GEMARIKAN

Sosialisasi GEMARIKAN dilaksanakan di Gedung Adipura Kencana pada tanggal 11 April 2018. Pelatihan ini dilaksanakan dengan dasar pemikiran bahwa tingkat konsumsi ikan masyarakat belum mencapai target provinsi maupun nasional.

Hal ini disebabkan : belum optimalnya pemanfaatan potensi lahan dan usaha budidaya yang ada untuk meningkatkan hasil produksi perikanan; masih tingginya harga pakan ikan (± 60 % dari  total biaya produksi); kurang tersedianya bibit/benih ikan berkualitas dalam jumlah yang cukup dan keterbatasan sarana dan prasarana, serta permodalan.

Acara ini dihadiri oleh PKK Kabupaten dan Kecamatan, serta berbagai organisasi masyarakat lainnya.

Panen Bawang Putih di Kalikuning

Pada tanggal  10 April 2018, di lahan pertanian Bapak Wahno Desa Kalikuning Kecamatan Kalikajar, dilaksanakan panen bawang putih. Hasil panen yang didapat sekitar 3,4 ton dari lahan sekitar 2000 m². Panen ini disaksikan oleh Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo beserta jajarannya. Juga, terdapat peserta pelatihan dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Malang yang sedang melaksanakan pelatihan di wilayah tersebut.

Mina Padi

Sahabat Bahari, tau ngga apa itu Mina Padi? Yup! Sebuah cara bertani yang menggabungkan budidaya ikan dan padi di sawah. Keuntungannya tentu banyak. Selain mendukung optimalisasi lahan, Mina Padi juga meningkatkan jumlah produksi, meningkatkan kualitas pangan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
.
Mina Padi bukan hal baru yang belum teruji. Buktinya, 2014 lalu, FAO di bawah naungan PBB mengapresiasi Mina Padi yang berlokasi di Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta. Btw, peningkatan penghasilan dengan metode Mina Padi hingga Rp22 Juta lho. Waahh!
.
Tahun 2018 ini, bantuan mina padi sebesar Rp7,5 miliar. Di mana saja sebarannya? Cekidot informasinya di infografis yaaa.
.
.
.
#KenaliBudidaya
#MinapadiDihati
#KabarKKP